Tata krama atau unggah ungguh basa dalam bahasa jawa mengutamakan penghormatan kepada orang yang diajak bicara.
Dalam bahasa jawa untuk menyebut dirinya atau kata kerja untuk dirinya sendiri cukup menggunakan basa krama/bahasa krama yang tingkat kehalusannya atau kesopanannya pada tingkat sedang.
Tetapi untuk menyebut orang lain atau orang yang diajak bicara dan kata kerja orang lain menggunakan basa krama inggil/hinggil/halus.
Contoh:
Aku sudah makan ="Kula sampun nedha",ini basa krama atau basa tengahan.
Saya persilahkan makan = "Mangga kula aturi dhahar.
Makan =nedha/krama= dhahar/krama inggil.
Aku = kulo/krama
Kamu = panjenengan/krama inggil.